Hari ini saya sedang tidak
berniat untuk bercerita atau mendongeng, entahlah tiba-tiba otak saya terasa
kosong untuk diajak berimajinasi. Biasanya ada kolerasi positif antara asupan
makanan manis (baca: semangkok besar es krim dan berbatang-batang coklat) dengan
kelancaran berpikir saya dalam menulis. Tapi, yaaahh..sudahlah mungkin otak
juga ada kalanya butuh beristirahat dari mimpi dan imaji.
Kali ini saya hanya ingin
membahas tentang sebuah film.
Sudah pernah nonton film: New York , I Love You?
Saya tidak tau apa ini termasuk film baru atau lama, karena saya baru meminjam
dvd nya dari seorang teman (segala yang gratis, seringkali terasa lebih
menyenangkan, bukan..?)
Dan dengan keterbatasan
terjemahan dan bahasa inggris saya, proses menonton yang tersendat-sendat
karena harus berbagi perhatian dengan Ravi dan
Blackberry, satu kata buat film ini: “amazing”
Jujur saja saya sempat tersesat
pada awal cerita, karena ada beberapa adegan, potongan kisah dan begitu banyak
peran, tapiiii…dialognya benar-benar “cerdas”, filosofi dari setiap potongan
cerita juga begitu dalam, singkat kata: saya jatuh cinta dengan film ini. dan
memang sebagian besar atau keseluruhan cerita dari film ini berkisah tentang
CINTA dengan segala bentuk dan kerumitannya.
Pesan: bahkan seorang “asing”dalam
hidupmu bisa serta merta merubah “sisa” hidupmu ke depannya lewat sesuatu cara
yang tak terduga.
Potongan kisah lain yang cukup
menarik buat saya adalah tentang seorang laki-laki dan wanita dewasa, yang
bertemu secara tak sengaja disuatu tempat. Si laki-laki memberi api pada si
wanita yang sedang berusaha menyalakan rokok. Lalu mereka berdua terlibat
percakapan. Dan saat si wanita mengatakan: saya sudah menikah dan memiliki
keluarga yang bahagia, si laki-laki ini justru merasa seperti tertantang untuk
hanya sekedar mengajak “berkencan”, dengan segala usaha, kata-kata dan rayuan
dia lontakan pada si wanita. Pada akhirnya si wanita bilang: “aku adalah
seorang pelacur, ini kartu namaku, kau tak perlu melakukan segala macam rayuan,
cukup membayarku dan kau bisa memakaiku…” hhaahhaaa…cukup menohok bukan?
Si laki-laki langsung
“speechless” dan mati gaya .
Adegan ini benar2 membuat saya tertawa terbahak-bahak dan memunculkan sebuah
pemikiran: memang seperti itukah sifat dasar manusia? Selalu mencari tantangan?
Berusaha menakhlukkan sesuatu yang tampaknya “tak mungkin” bagi dirinya, namun
saat dia menyadari bahwa sesuatu itu bisa didapatnya dengan mudah, runtuhlah
segala “hasrat” menyangkut tantangan itu.
Intinya bahwa cinta memiliki begitu
banyak sisi dan bentuk, dengan segala keindahan, keruwetan dan mungkin rasa
sakit yang tersimpan di dalamnya, semua adalah tentang bagaimana kita memandang
dan memaknainya.
Anyway, buat yang males mikir
berat, film ini juga menyuguhkan gambar-gambar cantik (mungkin karena saya
sedang terobsesi photography), jadi bener-bener terpukau dengan suguhan gambar
dan setting tempat dalam film ini. so guys, buat yang udah nonton, hayuk kalo
mau sharing, buat yang belum nonton, it’s very recommended.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar